[REVIEW] #PenjajaCeritaCinta
Penjaja Cerita Cinta
~Membaca Segala Teknik Bercerita~
~Membaca Segala Teknik Bercerita~
Judul : Penjaja Cerita
Cinta
Penulis : @edi_akhiles
Penerbit : DIVA
Press, Yogyakarta
Cetakan 1 : Desember
2013
Tebal : 192
halaman
“Nikmati
ceritanya, pelajari teknik menulisnya.”
Pertama
sih aku mau mengulas tentang penulisnya dulu ya. Tapi, siapa sih yang nggak
kenal sama beliau? CEO Koplak yang nomainstream
banget. Yang rela buang banyak “duit” buat membuka peluang untuk semua orang
yang niat dan punya potensi di bidang kepenulisan.
Tapi,
kalau aku ngulas terlalu banyak tentang Pak Edi, namanya bukan review karyanya
dong. So, intip ke @edi_akhiles atau
ke web-nya aja ya di >> www.akhilesislion.com
kalau mau tahu lebih lanjut tentang beliau :D
***
#PenjajaCeritaCinta.
Kumpulan
cerpen ini dibuka dengan cerita yang panjangnya 37 halaman. Mungkin disebut
sebagai “cerpen” sedikit tidak memenuhi standard
karena terlalu panjang. Ya, kalaupun harus disebut sebagai novelete juga kurang
ya halamannya :D Hehehee gantung banget ah! :D
Ya
aku sih lebih suka menyebut ini sebagai novel mini di dalam kumcer. Duh panjang
banget sebutannya! XD Tapi seriusan sih. Soalnya, di dalam cerita pembuka ini
ada beberapa judulnya yang seperti bab-bab dalam novel.
Terlebih
jika menilik ke sampulnya, (yang di sana dikatakan bahwa Ragam Teknik
Bercerita) ada di buku ini, maka keyakinan saya bertambah untuk menyebut ini
sebagai novel mini di dalam kumcer :D
Mengangkat
tema seorang Penjaja Cerita Cinta yang “dipesan” oleh seorang wanita cantik
meskipu usia tak lagi muda, yaitu Nyonya Sri. Seorang wanita yang tinggal di
sebuah rumah besar. Hanya seorang diri. Tidak ada siapapun yang menemani.
Nyonya
Sri merupakan pribadi yang tidak suka mengulang kisah. Dia hanya ingin
mendengar cerita yang sangat mengharukan tetapi yang belum ia dengar. Dan jika
si Penjaja mampu menceritakan cerita yang ia inginkan, ia akan memberika segala
hal yang ia punya, termasuk jiwanya >>Astagahhh!! Aku nggak bisa bayangin
ada orang yang kayak gini deh, dia kan bisa gugling kan ya dengan paket
internet termurah *lol
Kesetiaan,
Rindu, Perpisahan, dan Kenangan
menjadi inti cerita dan sekaligus menjadi “bab-bab” kecil di cerita ini. Kisah
yang diangkat oleh si Penjaja tak sederhana dan seperti yang sudah kutebak,
Nyonya Sri sangat berharu biru mendengar setiap cerita yang ia dengar dari
mulut si Penjaja.
**
Bak
terlempar dari langit ketujuh. Yah, mungkin itu yang bisa kukatakan saat mulai
membaca cerpen kedua di buku PJJ ini.
Love Is Ketek
sangat berbeda teknik dengan cerita pertama. Sangat pop. Sangat remaja. Dan
sangat “comedy”. Hanya tiga lembar
tapi mampu membuatku menertawakan kehidupan cinta si tokoh dengan kekasihnya
yaitu Parmincem *eh* yang selalu ngambek dengan mengeluarkan jurus “OKE
FINE!”-nya. Oh my goooddd oh my nooo oh my woooowww!!! Kalau aku jadi si tokoh,
aku bakal nelen tuh pacarnya itu.
Sangat
ringan dan sangat cocok untuk belajar menulis cerita bergenre comedy-ngenes
*lol
**
Berlanjur
ke halaman 53.
Suka.
Sukaaaa banget sama cerpen ini. Ya, cinta memang seharusnya tak berkata-kata
saja. Tapi, bukankah manusia itu aneh? Tidak pernah puas dengan yang
dimilikinya? Ketika memiliki pacar yang memiliki uang banyak tapi waktu sedikit
buatnya, ia mengeluh. Ketika uangnya sedikit tapi sering ada di sampingnya, dia
ngeluh. Ketika sering dipuji, dia bosen. Ketika jarang dipuji nuntut. Betapa
bengalnya sifat manusia itu.
Suka
cara bertutur di cerita ini. Ya lagi-lagi aku subjektif menilai aku sangat suka
cerpen ketiga ini. Yup! Karena aku sangat suka genre romance-mellow kayak gini.
Bikin dahi berkerut samar. Bikin iri. Bikin senyum diam-diam.
Lagi-lagi,
Pak Edi mampu menghipnotisku untuk merasakan sebal kepada salah satu tokoh yang
diciptakannya. Dengan kata lain, Pak Edi sukses mengesampingkan egonya untuk
memasukkan karakternya ke dalam cerita yang dibuatnya. (Note: Ini sebagai
catatanku)
**
Dijual
Murah Surga Seisinya.
Tidak
bisa kutebak saat membaca judul ini. Entah tentang –mungkin—malaikat yang turun
ke bumi lalu menjajakan apa yang didagangkan (re: surga) ke orang-orang di
bumi. (Kemudian teringat cerpen controversial Langit Makin Mendung :D).
Tapi
salah! Ya, tentu saja salah. Aku hanya bisa bilang bahwa cerita ini menarik
untuk dibaca. Tidak mau memberikan
kisi-kisi apapun di sini.
**
Nah
ini cerpen paling ngenes menurutku. Menggambar Tubuh Mama.
Kisah
tentang anak kecil yang melihat dengan mata kepalanya sendiri ketika seseorang
membunuh ibunya dengan menyisakan kepalanya saja. Oh God, anak kecil menyimpan
kepala ibunya. Aku tidak bisa membayangkan ini -_-
Yang
kutangkap sih tokoh utamanya itu seorang anak kecil. Yah, correct me if I wrong. But, untuk menangkap maksud cerita sih
terserah pembacanya kan? Hahahahaa :p
Tapi,
menurutku, jika benar tokoh utamanya (yang kehilangan sosok mama ini) adalah
seorang anak kecil, mungkin bahasa yang digunakan terlalu berat ya. Dia terlalu
banyak tahu segalanya. Atau… emang benar aku yang salah persepsi? Muehehhe
tahulah :D
**
Entah
ini cerpen ke berapa, aku tak menghitungnya lagi. Namun, cerpen ini yang
menurutku paling tak relevan -_- Ah, terserah deh kalau ini adalah kisah
nyatanya Pak Edi *digetok*. Tapi, memang menurutku ini yang paling “berlebihan”
atau kata kerennya “lebay” XD. Karena, bagaimana mungkin hanya karena seorang rider MotoGP meninggal, si tokoh begitu
bersedih hingga memberikan Secangkir Kopi(nya) Untuk Tuhan? Sedangkan, I know so well that he is not his idol.
**
Hahahaaaa
dari awal udah ngakak baca cerpen berjudul Tak Tunggu Balimu ini :D Sebuah
judul lagu dangdut memang. Karena ya di dalamnya si tokoh sangat menggemari
lagu berjudul Tak Tunggu Balimu ini. Dan sialnya, teman si tokoh suka
ngeledekin dia karena suka lagu dangdut dan sering muter lagu itu berkali-kali.
Bukan
favoritku, tapi yaaa lumayan banget untuk dibaca :D
**
CINTA
CANTIK sangat membuatku untuk percaya dan semakin percaya bahwa laki-laki itu
jika melihat perempuan yang terlebih dilihat adalah parasnya. Terbukti dengan
cerita di judul ini yang tokohnya dengan mudah kepincut dengan perempuan yang
baru dilihat dari fotonya saja. Astagaaahhhhh…. Kenapaaaahhh ini kenapaaahhh???
*kok aku jadi gila gini?* -_-
**
“Jangan
suka berkomentar seenak jidat lo kalo lo nggak mau dikomentarin yang sama.
Sopan santun sangat diperlukan dalam bersosialisasi.”
Itu
kuote-ku yang tercipta setelah baca cerpen berjudul, “Tamparan Tuhan” ini.
Yayaya…
sangat menamparku mengingat belakangan ini mulutku sering pedas ke orang-orang
yang kuanggap nyebelin. Hahahaaa.
**
Ah
nangis baca cerita berjudul, “Abah I Love You” ini. Karena ya, kurang lebih
seperti ini sifat ayahku. Meskipun ya tidak begitu keras seperti tokoh abah di
cerita ini. Tapi ya tetap kadang-kadang aku merasa sebal dengan ayahku yang
suka ngatur kehidupan yang seharusnya dan memang aku yang jalani. Tapi, apa
daya hidupku tanpa aturan darinya?
Salut
sama Pak Edi dengan cerpen ini. Mampu mengaduk-aduk perasaanku. Kejeeeerrr
kejeeerrr!!! T.T
**
NB:
Aku nggak suka cerpen yang bagian ini. Jadi, mohon map pemirsah aku tak
menyertakannya -_- (Meskipun aku baca hingga ending, tetap tidak menyukainya)
-_-
**
Jadi,
sanggupkah kau bertahan dengan suami yang telah mengataimu sebagai Munyuk? Oh
salah… bahkan Munyuk lebih cantik jika diberi lipstick daripadamu? Oh,
sakiiiiittttt….
Dan
mohon baca cerpen ini hingga ending, maka kau tetap merasakan sesak, sedih,
sakit, ooohhhhh sebel! -_-
**
Lengking
Hati Seorang Ibu Yang Ditinggal Mati Anaknya. Kisah nyata. Dan aku tak sanggup
menceritakan ini. Terlalu menyedihkan. Ibuuuu…. I love you so Y *peluklah ibumu selagi kau masih bisa
memeluknya, dia adalah harta terbaik yang pernah kaumiliki*
**
Ah,
cerita Aku Bukan Batu ini kok rasa-rasanya aku banget yaa… *malu deh*
Dan
baca cerpen ini, aku begidik sendiri. Mengingatkan aku pada hari akhir. Jadi
apa aku kelak di akhirat sana? :’(
**
Untuk cerita terakhir ini sangat
berbeda dengan cerita-cerita sebelumnya. Tekniknyaaa oh my goooddd…
Cerita
pendek hanya dialog? Aku baru melihatnya. Jujur deh ini. Dulu pernah terkesima
sama cerpen yang hanya narasi tapi tetap enak dibaca sampai ending. Dan
sekarang, aku terkesima dengan teknik yang hanya menyertakan dialog di
dalamnya. Sangat berbeda.
Meskipun
isinya aku sedikit tak paham. Yaitu tentang perdebatan tentang kehidupan. Uh
-_-
***
Dan
teakhir ditutup dengan tips-tips menghindari hal yang tidak berguna sebagai
seorang penulis.
Pengen
tahu? Baca sendiri deh :P
***
Sungguh,
aku sulit menemukan kecacatan cerita di buku ini -_- Tapi, jika untuk rating,
aku tidak bisa memberikan rating yang tinggi untuk keseluruhan isi di buku ini.
Hanya 3.5 dari 5 bintang. Karena jika banyak-banyak, ntar dikira nggak fear -_-
Tapi,
jika untuk teknik. Tak bisa dipungkiri. Sangat hebat. Dua jempol. Mungkin, 4.5
dari total 5 bintang :)
Yang
pasti, buku ini sangat recommended
buat kamu semua yang masih belajar menulis. Yang masih mencari tahu, apa sih
genre yang sangat pantas untukku? Grab it fast! And enjoy it! :D
Sukses
selalu buat Pak @edi_akhiles :)
Juga,
#Happy13thBirthday untuk @Divapress_01 :)
Sweet regard,
@Nisa_MS_ :)
Komentar
Posting Komentar