With PASX1, You’ll Never Walk Alone
Hidup
dalam perbedaan itu sangat menyenangkan. Selain di dalamnya bisa saling
mengisi, kita juga tidak akan bosan karena setiap harinya pasti akan ada hal
yang baru. Dengan mencerminkan semboyan Indonesia, yaitu Bhineka Tunggal Ika, kelas Sepuluh Satu juga berhasil
membudidayakan Persatuan dalam Perbedaan.
Tahun
lalu, SMA Negeri satu-satunya di Kecamatan Comal ini mengadakan Moving Class. Namun, entah kenapa tahun
ini Moving Class tidak lagi
diterapkan. Kelas masih terbagi seperti semula. Kebetulan kelas Sepuluh Satu
terletak di sudut SMA N 1 Comal ini. Kelas ini bekas kelas PKn. Di
dinding-dindingnya banyak terdapat foto-foto pahlawan yang seolah tersenyum
dengan semangat belajar siswa di dalamnya. Juga ada 2 bendera Merah-Putih yang
terbentang di bagian belakang. Dan tak lupa tulisan 100% We Y Indonesia.
Benar-benar menjadikan kelasku ini kelas yang Indonesia banget.
Berbeda-beda
tetapi tetap satu. Benar. Kelas Sepuluh Satu, yang kami biasa menyebutnya
dengan PASX1, yaitu singkatan dari PASukan X siji (Pasukan Sepuluh Satu), memang memiliki berbeda-beda karakter
untuk setiap muridnya. Namun, dengan perbedaan karakter itu kami bisa selalu
menyatu dan menghargai.
Bukan
PASX1 jika tidak membuat ulah.
Kami,
Pasukan Sepuluh Siji pernah membuat guru Matematika kami, Pak Giyanto, marah
besar ke kami. Itu terjadi saat semester satu kemarin. Tepatnya saat akan
Ulangan Umum Semester I. Beliau marah besar karena saat beliau mengajar kami
ramai sendiri-sendiri. Sampai-sampai beliau tidak mau mengajar kami lagi.
Padahal waktu itu ada satu bab yang belum diajarkan. Tapi yang terjadi? Beliau
benar-benar tidak mau memasuki kelas Sepuluh Satu lagi. Tapi, kami bertekad
akan membuktikan pada beliau kalau kami, PASX1, dapat berubah.
Terus
ada lagi. Ada guru ekonomi kami, yaitu Ibu Rosidah. Saat mengajar di kelas
tidak pernah menerangkan sambil berdiri. Beliau hanya duduk di kursi. Mungkin karena
beliau sudah sepuh kali ya?
Saat
Bu Rosidah mengajar, kami ribut. Alhasil, beliau juga marah dengan kami. Namun,
meskipun kasusnya sama dengan kasus guru Matematika kami, tapi marah beliau
hanya sesaat. Hanya saat itu saja. Keesokan harinya saat ada pelajaran ekonomi
lagi ya beliau tetap masuk. Tapi, saat kelas Sepuluh Satu ramai lagi pasti
beliau berkata seperti ini, “Ibu moh! Ibu ra seneng yen kelas pas diajar
rame!”. Katanya, “Ibu nggak mau! Ibu nggak suka dengan kelas yang saat diajar
ramai!”
Ucapan
dari Bu Rosidah itu kami jadikan Tranding Topic di grup kelas kami. Semua heboh
dengan ucapan itu. Bahkan sehari-harinya kami gunakan ucapan itu.
Namun,
terlepas dengan kasus-kasus yang mengatakan kalau PASX1 itu ramai, sebenarnya
kelas kami itu muridnya pintar-pintar. Bahkan, saat semester satu kemarin,
kelas kamilah yang menempati kelas yang memiliki nilai rata-rata paling tinggi.
Kelasku
ini unik nan asyik. Beruntung aku masuk kelas Sepuluh Satu ini. Dengan Wali
kelas yang cantik nan baik hati, yaitu Bu Indah Widiastuti, yang selalu membantu
kami saat kami kesusahan dan selalu membimbing kami belajar mencintai
Indonesia. Itu sih karena beliau guru PKn, hehe.
Sudah
kukatakan kalau PASX1 ini memiliki sifat yang berbeda-beda. Dan dari semua
sifat mereka, aku bisa mencontoh sifat mereka untuk memotivasi diriku menjadi
lebih baik.
Aku
bisa mencontoh… Betapa pintarnya Professor PASX1 si Dwi Setianto yang selalu
mendapat nilai sempurna di setiap ulangan. Fatchiya Riskillah yang selalu
membantu Ibunya di pasar. Si Fibriyanti Arin Priandini, si Mami PASX1 yang
selalu ingin tampil perfect. Aji Kurniawan yang sangat aktif mengikuti
organisasi-organisasi di sekolah. Bagus Nugroho yang setia dengan pacarnya (itu
juga termasuk contoh teladan hloh, hehe). Lutfiana Atika Nugraeni, si tomboy
yang tetap girly dan narsis serta selalu ingin dianggap paling muda. Nova Hayuningtyas,
yang biasa dipanggil Papa –padahal dia cewek–, yang cantik dan pandai membela
diri karena dia jago silat. Audina Sityas yang aksinya mirip dengan Liliana
Natsir jika sudah bertemu dengan raket.
Wah,
kayaknya kalau aku harus menjelaskan karakter para Pasukan Sepuluh Siji ini
tidak akan selesai di dalam tulisanku dengan batasan karakter ini. Yang pasti,
PASX1 itu is the best. Buat kepala suku PASX1, Agung Adhie Hartanto, jangan
bosen-bosen ya kalau disuruh Bapak dan Ibu guru mengantar tugas ke ruang guru
yang jaraknya bak Sabang sampai Merauke, hehe.
Keceriaan
PASX1 tidak akan pernah berkurang meskipun salah satu dari kami ada yang
pindah. Dia adalah Khalifah, atau yang biasa kupanggil Mbak Lip.
PASX1
ini sebenarnya memiliki 42 murid. Namun, semester satu kemarin Mbak Lip pindah
sekolah ke Kendal karena ikut tantenya. Dia duduk denganku. So, dengan
kepindahannya aku jadi duduk sendiri deh. Tapi, aku tak pernah merasa khawatir.
Karena setiap harinya ada saja teman-teman yang menemaniku. Ya walaupun awalnya
tidak rela Mbak Lip itu pindah. Karena jujur saja, aku sudah menganggapnya
sebagai Mbak aku sendiri. Dia sangat baik.
Jargon
yang dibuat oleh M. Daniel Ilhan, yaitu With PASX1 – You’ll Never Walk Alone – memanglah
benar. PASX1 saling melengkapi. PASX1 saling menghargai. Kami tidak
membedak-bedakan. Disini kami sama dan kita akan terus berjalan berdampingan.
Tidak akan merasa sendiri jika sudah dengan PASX1.
Kini, Ulangan Umum Kenaikan Kelas
atau UUS II sudah menanti. Itu artinya, aku akan berpisah dengan teman-temanku
para Pasukan Sepuluh Siji karena kami pasti akan berpencar dengan pilihan kelas
jurusan kami masing-masing. Dan pasti, aku akan merindukan kalian. Disana
–kelas sepuluh satu yang terletak di depan kantin– aku menemukan pertemanan
sejati yang selalu menghargai, dan sebuah keluarga baru dengan Mami, Papa,
Bibi, Om dan semuanya. I Love You PASX1, with you I’ll Never walk alone. And
I’ll miss you guys.
Minggu, 6 Mei 2012. 23:45 WIB
Tulisannya kaku banget :) Tapi ini kenangan dua tahun silam :')
Salah satu keluarga kecilku, PASX1--sebelum aku memiliki CASPER ;')
Keluarga kecilku di smanco.
Nih, beberapa momen di PASX1.
Ini pas selesai nampilin Drama Musikal "Ande-Ande Nglumut" Tugas akhir Kesenian :) |
Ini pas perpisahan PASX1 <<duh bahasanya perpisahan :'( |
Ini setelah foto untuk kalender sekolah tahun 2012 :)) |
Ibu ora seneng karo Indonesia Timurrrrrrrrrr! :/
BalasHapusHahahhaahahaa Bu Rosidah wis pensiun saiki. Adek-adek kelas gabisa ngerasain kalimat itu :v
HapusMother not happy.. :v
BalasHapus