Hot & Cold: Ravel, Stanza, dan Keyna



Judul : Hot & Cold; diam-diam aku mencintainya
Penulis : Ruri Aprina
Penerbit : de Teens
Tebal : 246 halaman
Cetakan : I, April 2014

**********

Haaaaiiiiiiiiii ^_^/~

Aku kembali dengan membawa resensi lagi :D

Kali ini, aku dengan bangga meresensi novel ini. Selain aku kenal sama penulisnya, novel ini juga keren banget! Ulala~ Aku selalu bersemangat jika membahas novel-novel yang keren :3

"Pertemuan. Mungkin adalah kegiatan yang paling banyak diakukan seseorang. Namun, nggak setiap orang menyadarinya sampai saatnya ketika kita menganggap sesuatu itu penting. Maka, saat itu pula kita akan mulai berpikir mengenal pertemuan. Kapan? Di mana? Sedang apa? Dengan siapa?
Dulu, gue nggak pernah berpikir jika kejadian empat tahun lalu, saat gue telat datang upacara, lalu terpaksa berjemur, akan gue ingat dalam sebuah kenangan pertemuan pertama kalinya dengan... dia." (hal. 15-16)



Ah, benar sekali. Pertemuan seakan kita lupakan. Dan, jika sudah berpisah dengan orang yang kita temui, baru deh kita ingat-ingat gimana dulu pertama kalinya kita bertemu dengan orang itu.

Ini layaknya si Ravelo Hansaguna. Dia bertemu dengan gadis bernama Stanza itu saat dia terlambat datang ke sekolah pada hari Senin dan harus dijemur di lapangan yang terpisah dari anak-anak lain yang sedang upacara. Stanza terus menggoda Ravel dan membuat kekacauan di sana. Uh, si Stanza ini melancarkan aksi pedekate asal kalian tahu u,u

Lantas, keduanya semakin dekat. Oh, bukan bukan. Biar kuralat. ---Lantas, Stanza terus mendekati Ravel--- Nah, itu baru benar XD.

Dan, acara penembakan terfenomenal di sekolah pun tak terelakkan. Buuuzzzzz!!!!~~~~ Stanza menembak Ravel secara langsung di radio sekolah. Ampun deh ini ampun cewek satu ini u,u

Namun, kejadian naas terjadi. Di balik diri Stanza yang ceria, cerewet, bahkan suka melakukan hal-hal aneh, ternyata menyimpan hal-hal menyedihkan. Terlebih tentang keluarganya. Hingga akhirnya, ia dan Ravel terpisah oleh takdir. Stanza mengalami kecelakaan pesawat.

Memang, awalnya memang Ravel tak pernah apalagi berpikir suka terhadap gadis kura-kura itu ---Iya, kura-kura. Soalnya, gadis berpostur kecil itu selalu memakai tas yang besar sehingga tas itu mirip cangkang kura-kura---. Tapi, ternyata tidak. Ravel telah jatuh cinta terhadap Stanza.

"Nggak pernah ada yang bisa mendikte takdir. Termasuk, saat dia sudah mulai terlibat jauh dalam kehidupan gue..., tanpa gue duga." (Hal. 61)

Ish! Aku tuh kasihan banget sama Ravel. Mbak Ruri benar-benar berhasil gambari cowok se-bebal Ravel dalam bentuk terluka. Terjerat masa lalu.

Lalu, saat dia berlibur ke Salzburg, Ravel bertemu dengan gadis bernama Keyna di sebuah toko bernama Schnee. Dia mirip Stanza. Astaga, Ravel benar-benar tidak menyangka dengan gadis itu. Bahkan, dia menganggap bahwa itu benar-benar Stanza. Mungkin saja Stanza selamat dari kecelakaan pesawat dan dia hidup di Austria selama ini. Atau mungkin saja gadis itu adalah kembarannya Stanza? Hhhh~

Kejadian demi kejadian membuat keduanya dekat. Terlebih lagi, Ravel tertinggal regu tour-nya yang akan ke Paris dan terpaksa--akhirnya nggak terpaksa--menginap di rumah Stanza.

Aih, Ravel Ravel. Dia benar-benar kehilangan akal sehatnya jika sudah menyangkut Stanza -_-

Baik, nggak ada yang sempurna. Novel ini juga ada--mungkin banyak--cacatnya. Seperti masih berkeliaran typo, terus penggunaan PoV1 Keyna dan Ravel yang berbeda itu tertukar (Ravel menggunakan kata GUE dalam mendeskripsikan kisahnya, dan Keyna menggunakan AKU. Nah, di halaman berapa itu--lupa--saat bagian Keyna masih menggunakan GUE.). Tapi, selebihnya bersih! Aku suka novel ini! :D

Menggunakan setting campuran dan mengambil salah satunya di luar negeri, benar-benar tidka terasa tempelan. Aku merasakan ada di kota itu, aku merasakan ikut memakan cokelat-cokelat khas kota itu, aku merasakan gimana keadaan toko Schnee, dan tokoh Stanza yang terobsesi terhadap mozart juga membuatku penasaran terhadap Mozart dengan seluruh karya-karya musik klasiknya u,u

Aku memang dulu sudah pernah baca beberapa bab awal dari novel ini, dan di bab-bab awal itu digambarkan Ravel yang sedang ikut dalam sebuah tawuran dengan sekolah sebelah. Ah, awalnya aku mengira tokoh Ravel ini seperti tokoh Ari dalam novel Jingga dan Senja karya Esti Kinasih. Tuh tokoh Ari kan bebal banget kan, terus sukanya tawuran, nah kukira Ravel juga gitu. Tapi tapi tapi, aku SALAH BANGET!

Novel Hot & Cold ini membuatku terhibur. Bahkan, saat aku sudah sampai halaman terakhir, aku benar-benar berharap ini tak akan pernah berakhir! -_- But, I know every story must have the ending. Harry Potter aja secuelnya berakhir u,u

Aku terus nyebut novel ini bagus bukan karena aku kenal dengan penulisnya, tapi emang karena kualitas ceritanya, loh, ya :3

Ini bukan karya perdananya Mbak Ruri, novel Hot & Cold ini karya ketiganya. Yang pertama berjudul Band Trock's. Wohoooooo tuh novel genre-nya komedi daaaaannnnn berhasil banget bikin aku ngakak u,u. Sebagai novel perdana, Band Trock's berhasi banget deh! d^^b Novel kedua Mbak Ruri judulnya Flower Boys at Apartment Origin. Aku belum baca itu dan pengen banget bacaaaa u,u

Kutunggu novel selanjutnya, Mbak :D
 mumumumuuuu~

Oh ya, I will give this novel 8/10 stars :))


Ini Penampakan Band Trock's. #NGAKAK



Dan ini yang masih kuburu >_<

Komentar

Postingan Populer