Tentang Waktu yang Kita Miliki



"Pergunakan waktumu dengan sebaik mungkin. Maksimalkan apa yang seharusnya kamu selesaikan pada hari itu. Kau tak pernah tahu apa yang akan kau sesalkan saat waktu itu menghilang dan berganti waktu yang lain."

***

Waktu tak pernah berkhianat. Dia selayaknya hati yang sebenarnya akan menuntun kita kepada apa yang ingin kita capai. Namun, seringkali kita sendirilah yang berkhianat. Mencoba menyangkal apa yang menjadi hal terbaik jika kita melakukannya.


Bentang waktu dari satu jam yang lalu ke saat ini lebih tebal daripada dinding terkuat sekali pun. Karena dinding terkuat sekali pun bisa rutuh jika dirobohkan dengan palu atau pun alat penghancur lainnya. Namun, tidak dengan waktu. satu jam saja berlalu, ia takkan pernah bisa kembali. Ia tak bisa dirobohkan dengan alat penghancur sekuat apa pun. Dia akan tega jika kita tega padanya.

Waktu bukan perihal jarum jam yang berputar. Bukan tentang bunyi tik tok yang memekakkan telinga pada malam hari. Bukan tentang bunyi dentang saat ia menunjukkan pukul kesekian. Namun, waktu adalah tentang bagaimana kita memahami keberhargaan hal yang kita miliki. Jangan menyia-nyiakan suatu hal jika tak ingin disia-siakan.

Ya, penyempitan makna tentang berharganya suatu hal hanya karena berapa biaya yang dikeluarkan adalah hal terbodoh untuk dilakukan. Karena pada hakikatnya, berharga hanya bisa diukur jika dia peka terhadap kita.

Hidup memang tidak melulu tentang sosial. Individualisme memang dibutuhkan. Karena bagaimana pun, kita tak pernah bisa selalu bergantung pada orang lain. Mandiri sangat dibutuhkan dan menjadi kewajiban di hidup kita. Maka dari itu, kemandirian tersebut membuat kita harus selalu peka terhadap berharganya hal yang kita miliki. Bagaimana waktu sebenarnya menjelaskan bahwa apa yang kita miliki tak pernah selalu kita miliki. Suatu hari, itu akan pergi dari kita. Suatu hari itu akan berkhianat kepada kita sehingga kita dengan teratur akan menjauh. Suatu hari, itu akan merasa kecewa kepada kita sehingga tanpa kita sadari itu akan pergi tanpa jejak sedikit pun, tanpa menoleh dan menyapa saat bertemu kita.

Saya banyak belajar dari waktu. Dia banyak memberikan kenyataan-kenyataan yang sebelumnya sudah pasti tak pernah terbersit di benak saya. Tentang mereka yang awalnya sangat kupercayai namun seiring berjalannya detak jam saya harus menjauh karena jika tidak kesungkanan akan memenuhi saat pertemuan. Tentang mereka yang awalnya kukira akan terjalin hal-hal berharga setiap pertemuan ternyata itu hanya terjadi dalam hitungan jari. Tak selamanya. Mudah sekali lekang oleh waktu. Saya juga pernah mengecewakan seseorang dan waktu membuat saya menyesal tentang hal itu. Waktu banyak memberikan saya kesadaran bagaimana kejamnya saya waktu itu. Tentang bagaimana perasaan saya jika saya diposisinya saat itu.

Pertimbangkan sejak awal jika tidak ingin ada penyesalan di belakangnya....

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer