Ketika Kau Merasakan, "Aku Merindukannya..."



Dia takkan tahu tentang perasaanmu jika kau hanya bergumam dengan dirimu sendiri.

***

Lagu The Script mengalun dengan sangat tak merdunya di kedua telingaku. Dia menuturkan jika dia tak bisa berpaling dari siapa yang dia sebut cinta yang pernah dimilikinya. Hingga semua orang mengira bahwa dia gila karena telah bersikap bodoh menanti hal tak seharusnya tak ia nanti.




Secangkir cokelat panas telah habis sejak setengah jam yang lalu. Menyisakan noda-noda di dinding dalam cangkir.

Aku berpikir cangkir itu sangat menandakan sosok dalam lagu The Script itu. Tentang seseorang yang tak bisa bangkit hanya karena dua kata: patah hati.

Noda-noda banyak terdapat di dinding hatinya. Noda tersebut berupa rindu, penyesalan, cinta yang belum tertuntaskan, keinginan untuk meminta maaf, keinginan untuk saling memeluk, dan semua hal yang seharusnya masih mereka lakukan jika saja tak ada kata kata pisah.

Saat kau hanya bisa merasakan rindu yang menyayat dari lagu itu, kau hanya perlu memberitahunya. Jangan pedulikan respon penolakannya saat kau sudah memberitahu hal itu. Jangan pikirkan efek terburuk dari apa yang hendak kau ucapkan. Saat kau memikirkan untuk membagi rindu itu kepada seseorang yang seharusnya, pikirkan kelegaan yang akan kau dapatkan setelahnya. Abaikan seluruh ketidak peduliannya.

***

Saat itu, entah kapan aku lupa, seseorang memberitahuku jika dia merindukan seseorang. Aku hanya memberinya saran agar ia membagi rindu itu meskipun hanya setipis lembaran rumah laba-laba kepada orang yang ia rindukan. Atau paling tidak, sapa orang itu terlebih dahulu. Bangun komunikasi yang dulu pernah mereka jalani.

Ya, obat rindu hanya bertemu. Kembali menjalin hal yang kau ingat hingga kau memutuskan untuk mengingatnya kembali.



***

Jangan sampai kau malah terluka hanya karena keputusanmu untuk menyembunyikan apa yang seharusnya kautunjukkan. Jangan sampai seseorang yang seharusnya kaudapatkan malah pergi hanya karena kau terlalu tak menghiraukan apa yang seharusnya kaupedulikan.

Sesungguhnya, tanpa kauketahui, dia selalu di sana untuk menantimu. Untuk meraih tanganmu saat kau membutuhkan pegangan. Dia tersenyum saat kau seharusnya memberinya senyum. Jangan terlalu membutakan hati dan perasaanmu untuk apa yang kausebut gengsi.

Dia, dapat kau miliki jika saja kau membuka hatimu untuk peka.


Komentar

Postingan Populer